Jumat, 27 Agustus 2021

Zona mimpi

Puisi|| Maria Makdalena


Liburan

Liburan kini meramu asa.

Asa membangkitkan hasrat semu

Mengulang ribuan kenang untuk diulas

Aku dan kamu kembali bertingkah

Di kala kenangan kita terurai bersama waktu yang terus berlalu

Tentang rasa dan asa begitu juga hasrat yang bergelora

Hari ini di zona ini

Kembali kuukir segala angan yang menjadi kenang

Kala kau terus merayu untuk diramu kasih kasmaran dibawa senja penuh bisik.

Zonamu kini kurajut entah sampai kapan kulepaskan anganmu.

Walaupun kasih tak sempat untukku kurayu

Namun akan kukenang asmaramu

Tatkala rembulan tak ingin menjauh darimu.

Rasanya zona yang kau rajut telah menjadi labirin untuk kurengkuh.

Hati ini terus bergejolak

Karena asmara yang begitu kasmaran.

Rautmu penuh pesona dan rembulan pun seakan diperdaya oleh kemolekan parasmu yang menawan.

Dirimu dan hatimu telah kurangkul dalam nestapaku selalu indah dalam zona anganku

Jujur hanya denganmu napasku menjamu dan selalu menyapa dalam mimpiku.

Hadirmu menjadi candu yang tak dapat kuhindari.

Nikmat sampai rasanya enggan bagiku untukku berkata

 Tidak pada rasa yang semakin bergeliat manja.

Beranjak dari candumu

Aku ingat melodi sendu melambung manja dalam kenangku.

Nikmatmu dan nikmatku bercerita kala itu

 Sebab, kaulah akhir dari segala selembar kisah yang bersuara pada dinding-dinding haluku.


Waktu

Waktu yang terus berpacu

Mengalir manis seperti madu

Iramanya syahdu

Mengalun lembut indahnya lagu

Raga ini tak lagi sendu

Manakala ia terlihat lugu

Diri ini terus menunggu

Hadirnya ia di sisi waktu


Malam Minggu di pasar Malam

Malam Minggu penuh riang, riuhnya

Memenuhi pasar malam yang ada di seberang sana

Tanganmu mengait sempurna

Dilengan ini sambil menuntunku

Masuk ke dalam arena

Sentuhan tanganmu kembali kugenggam

Disaat orang dengan sibuknya bermain dalam satu arena

Sedangkan kita dengan asyiknya bermain dalam dua arena

Yakni antara tangan yang hendak bersama ataukah kaki yang enggan tuk pergi

Jemari ini mengait sempurna

Cumbu rayumu menambah warna

Dan meriahnya suasana di arena ini

Ah, kamu terlalu usil dalam benakku

Tetapi karena ada kamu di sampingku

Membuat arena pada malam ini yang pertama

Membuat aku bahagia

Kemarilah kasih...

Bermainlah bersama denganku..

Bersenang-senanglah malam ini

Arena ini milik kau dan aku memadu kasih

Ah, Dewi malam engkau selalu ada di sampingku

Di saat arena di malam ini  penuh dengan hirup pikuk

Dengan berbagai macam kesibukan dalam arena permainan

Tetapi hanya kamu seorang dengan cara meramuku dalam kasih dan membuat aku         mengerti bahwa kasih selalu menuntun kita untuk bersama menyuap hati yang sedang perih.

Oleh karena itu, ijinkanlah aku larut bersama  denganmu di arena malam ini,

Yah, malam ini tanpa ada gangguan

Hanya kau, aku, dan Arena ini 

membalut hati menyulam cinta


Tidur Malam 

Malam mendatangkan sunyi

Sunyi menghadirkan piluh

Bulan datang karena malam

Aku rindu karena kamu

Karena menunggumu adalah hal yang terberat dalam tidurku malam ini.

Resahmu kan kuobati

Aku telah bersama bayanganmu

Yang membawaku dalam tidurmu malam ini

Ah, jiwamu telah kembali bersama bayanganku

Dan membuat jiwaku kembali menyatu bersama malam

Akankah engkau tetap bertahan

Ataukah engkau hendak pergi bersama malamku dan tidurku?

Untuk saat ini, biarlah aku menemani malammu

Agar kau dengan sungguh hati masuk dalam keheningan yang kuhadirkan


Zona mimpi

Tentang kantuk yang melanda

Ijinkah aku bergelayut  manja pada pangkuanmu

Seraya mendengarkan dongeng manis

Yang kau bualkan sebagai penghantar ke ruang fana

Aku sungguh terpana akan kelokan parasmu dalam tidurku malam ini

Aku akan kembali meniduri kata-kataku untuk sujud menyembah kepada Dewi fortuna

Yang menghadirkan sosokmu

Dalam mimpi yang belum tersampaikan

Ah, bujuk rayumu sangat menggoda

Membuat aku ingin segera menyatu dalam tidurku yang panjang

Hanya bersamamu di dalam naungan malam

Biarkanlah jiwa ini berlalu bersama ruang yang kau ciptakan di ruang fana ini.

Dan tidur.. tidur... tidurlah dan

Aku akan berbisik dalam mimpimu

(Kutitipkan rinduku untuk rayuanmu).

----------------------------------------------------------------

Penulis 

Maria makdalena adalah wanita cantik turunan India yang kini sedang menempuh pendidikan di Unipa Jurusan Psikologi.






 



Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon