Minggu, 28 November 2021

Dia Semangatku

Pixabay. Com


(Hanya mampu menatapmu dari jauh. Mencintaimu dalam diam dan memilikimu dalam mimpi saja sudah cukup bagiku. Namun jika mimpiku menyebrang ke dunia nyata maka aku akan menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini. Beruntung bisa memilikimu.)



Hay…. Perkenalkan nama ku Mawar Purwati. Aku mahasiswi semester V di salah satu universitas ternama di flores, Nusa Tenggara Timur. Aku mempunyai teman bernama Aulia, upsss lebih tepatnya sahabat. Dia sering kali mengutarakan isi hatinya kepadaku. Dan kami berteman sejak awal masuk kuliah. 

Hari ini aku sangat bersemangat untuk berangkat pagi ke kampus padahal jadwal kuliah hari ini jam 10.00. Sengaja aku datang lebih awal karena hari ini adalah hari dimana Kak Ridwan, salah seorang kakak semester VII ku yang terlihat tampan, pintar, rajin, wibawa dan pastinya hari ini jadwal kuliahnya jam 07.30. Kesempatan aku bisa melihatnya pada waktu pagi hanya sekali dalam seminggu, yakni hari jumad. Selain hari itu, aku pasti berangkat bersama Aulia yang kebetulan rumah kami satu jalur.

Kulangkahkan kakiku menuju motor kesayanganku, aku tidak mau kehilangan kesempatan yang baik kali ini. Dan ya, akhirnya aku berhasil mencapai garis finish, yakni membawa motor dengan kecepatan yang lumayan bikin panik. Ku lihat di arlojiku, waktu menunjukan pukul 07.15 WIT. 

Dan akhirnya kulihat seorang laki-laki berjalan menuju kelasnya, dan ya… itu pasti dia, kakak seniorku semester VII yang aku maksut. Belum lama aku menerka-nerka, datang seorang laki-laki dari belakangku. Dia menyapaku, dan langsung mengajakku mengobrol.

“hai….ade.” sapanya memulai pembicaraan.

“hai juga kak.” Balasku sembari menoleh ke arah samping. “Kak Ridwan? Ini benaran Kak Ridwan?” tanyaku keheranan dan gugup.

“iya saya Ridwan Purnawan. Ada yang salah kah?”

“Nggak… hanya saja, dari mana Kak Ridwan tahu namaku?”

“Dari sahabat baik mu.” Jawab Kak Ridwan sembari tersenyum. “Ngomong-ngomong, pantun yang kamu buat bagus loh… aku suka.”
 
“Hah…? Masak sih kak? Memangnya kakak lihat dimana?” tanyaku kegirangan.

“Aku lihat di Mading fakultas Ekonomi.” Jawabnya sembari tersenyum tipis.

Waktu pun pukul 07.29, Kak Ridwan bergegas masuk ke kelas. Dan aku pun bergegas ke kantin untuk mengisi perut yang tidak bersahabat ini.

Hari-hari kulewati dengan hati yang gembira. Aku menjadi semakin rajin belajar. Dan aku juga selalu berangkat lebih awal dari biasanya. Hingga suatu ketika, kulihat Kak Ridwan sedang berduaan dengan seorang perempuan yang menurutku itu pacarnya. Hatiku hancur kala itu. Aku benci Kak Ridwan. Benar-benar benci. Meskipun dia berusaha mengajakku mengobrol atau bahkan sekedar menyapa, tetapi aku tak pernah menanggapinya. Hingga suatu ketika dia mengirimku pesan lewat facebook.

Keesokan harinya aku dan Kak Ridwan janji bertemu di depan Fakultas Ekonomi. Aku pun berjalan ke perpustakaan seorang diri tanpa mengajak Aulia. Sesampainya disana aku merasa sangat gugup dan sangat konyol.

“Mawar… disini aku hanya mau bilang ke kamu kalau aku juga....” Kata Kak Ridwan.

“juga?” tanyaku keheranan. “juga apanya Kak? Juga minta maaf? Atau juga yang lain?” sambungku penuh tanya. Aku berharap ada rasa yang sama denganku kalo Kak Ridwan juga menyukai ku.



“Aku juga menyukaimu.”timpal Kak Ridwan Singkat.

“Hah? Jadi?” Tanya ku sembari menghayal yang tidak-tidak.

“Jadi… aku mau kita berteman lebih dari sekedar teman.”

“jadi pacar?” Tanyaku sembari tersenyum didalam hati.

“bukan.” Sahut Kak Ridwan.

“lantas?” tanyaku mulai menampakan raut muka kecewa dan malu.

“hehehe aku mau kau jadi wanita pertama yang melengkapi hidupku dan selalu memberi warna baru dalam hari-hariku.” Ucap Kak Ridwan.

Seketika jantungku berdebar, muka ku memerah dan oh Tuhan betapa bahagianya aku hari ini.
Mulai saat itu,, aku dan Kak Ridwan menjalani hari dengan penuh kebersamaan. Dia sering mengajariku mata kuliah yang belum aku paham dan mengerjakan tugas kuliahku karena kebetulan aku dan Kak Ridwan satu Fakultas dan sama-sama Prodi Akuntansi, mengajakku untuk pergi jalan-jalan, mengajariku bermain gitar, mengajakku untuk selalu membuat karya-karya yang mengesankan, dan masih banyak hal lain yang ia lakukan untukku. Aku senang mempunyai seorang kekasih sekaligus Kakak yang sangat pengnertian padaku. Semoga ini terus berlanjut sampai nanti kelak.

***

____________________________

Maria Yomianti Poling, mahasiswi UNIPA Program Studi Akuntansi Semester 5.




Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon