Sabtu, 19 Juni 2021

ADA TAPI TIADA

 Ayu Alexandra || Puisi


ADA TAPI TIADA

Aku menantimu, di pelataran senja dengan secangkir

rindu berwarna jingga. Berharap kau datang dengan

bunga rindu di genggaman, memberi peluk pada

suasana pelik, menjadi satu-satunya penawar lelah

paling ampuh, meski kupaham kau terperangkap di

ruang jenuh.

Pada dinding berlumut dan beku, masih kusandarkan

lelah menanti teduhmu pulang. Kembali menata hati

yang tak terbentuk, satukan kembali serpihan rasa

yang telah remuk.

Di kala petang mulai merambat, sepi semakin hebat,

senyap teramat pekat. Sementara kau masih jauh,

teramat jauh dari kata dekat. Ragamu nyata di depan

mata, tapi hatimu terlunta-lunta mengembara.

Kau larut dalam tebu asmara tabu, kini jarak

bukanlah perbedaan tempat berpijak, tapi sebaris

namaku di dadamu tak lagi berjejak. Bahkan sesekali

aku kehilangan nyali untuk sekadar mengharap

dicintai;kembali.


REPIHAN RINDU UNTUKMU, KAWAN


Sepi ini, menyekap seluruh ingatan tentang sepenggal
kita. Kau dan aku yang pernah bersama-sama
tertawakan duka, melerai luka, saling pulihkan lara.
Jejak demi jejak kita pijak, tak peduli pada rinai yang
membuat kuyup atau terik mentari yang membuat
kulit makin melegam. Kita adalah petualang bumi yang
berjalan di atas rotasi mimpi.
Kau dan aku serupa sepasang sepatu. Aku tanpamu
tak ada jejak yang akan dituju, sementara kau tanpa
aku, tak mampu tegap tersebab kita tak genap.
Meski pijak kaki kita kini berjauhan, tapi di langit
ingatan, cerita tentang kita tetap belia meski kelak
raga t'lah renta.

-----------------------------------------------------------------
Penulis 

Ayu Alexandra lahir di Manggarai, 09 Juni 2000. Mahasiswa aktif di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.







Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon