Kamis, 25 Maret 2021

Resensi Film Courageous

 "Membongkar Peranan Penting Orang Tua dalam Kehidupan Anak"


 

Judul Film   : Courageous (Film drama kristen tahun 2011)

Durasi          : 130 menit

Pemain         : Adam Mitchell (Alex Kendric), Shane Fuller (Kevin Downe), Na Hayes (Ken Bevel), Javier Martines (Robert Amayes), David Thomson (Ben Davies).


Di tengah situasi pandemi covid-19 ini banyak hal yang dapat diperbincangkan. Salah satunya adalah persoalan yang sangat krusial dalam keluarga saat ini yaitu mengatur pola hidup yang sehat. Salah satu dasar penting dalam mengatur pola hidup sehat adalah mendidik anak-anak untuk selalu hidup baik. Di samping pola hidup sehat, masalah lain yang muncul adalah peranan penting orangtua dalam perkembangan karakter anak-anaknya. Jika anak tidak diawasi dengan baik atau kurang diberikan perhatian dan kasih sayang maka anak-anak mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Disini yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya seorang anak adalah orangtua. Sebab seperti yang dikatakan Sigmud Freud, “Anak-anak sepenuhnya egois, mereka merasakan kebutuhan mereka secara intens dan berusaha keras untuk memuaskan mereka.” Maka penting sekali kedekatan orangtua-anak dalam membina kepribadian anak-anaknya agar mereka tidak menggunakan cara yang salah dalam memuaskan rasa ingin tahu mereka akan banyak hal. Anak-anak harus diarahkan dengan baik agar tidak salah jalan.

Courageous, sebuah film drama kristiani (tahun 2011) bisa menjadi salah satu film rujukan untuk mengetahui bagaimana orangtua dan anak hidup dalam situasi yang damai dan harmonis. Jika selama ini banyak keluarga yang mengalami persoalan dalam keluarga seperti kurangnya waktu bersama anak-anak, maka sangat tepat untuk anda menimba makna hidup berkeluarga dalam film ini.

 

Sekilas Tentang Film Courageous

Film Courageous ini  menceritakan tentang bagaimana sosok seorang ayah dapat mempengaruhi sisi positif dan negatif kehidupan anak-anak. Bermula dari perkenalan lima bapa; Adam Mitchell (Alex Kendrick), Shane Fuller (Kevin Downes), Nathan Hayes  (Ken Bevel), Javier Martines (Robert Amayes), David Thomson (Ben Davies), dengan beragam masa lalu dan situasi keluarga. Empat dari lima orang ini merupakan sesama petugas kepolisian, yaitu Adam, Shane, Nathan dan David. Sedangkan Javier adalah buruh bangunan yang saat kehilangan pekerjaannya  bertemu dengan Adam dan dipekerjakan untuk membangun gudangnya. Setelah menyelesaikan gudangnya, Adam mencarikan Javier pekerjaan tetap di salah satu perusahaan. Setiap hari libur kelima bapa ini selalu bertemu untuk berbagi cerita tentang kehidupan.

Adam sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga waktu untuk bersama keluarganya sangat kurang. Hingga suatu ketika putrinya Emily meninggal karena kecelakaan. Setelah kematian putrinya Adam menjadi sadar bahwa selama ini dia tidak punya banyak waktu bersama anak-anaknya. Dia tidak pernah menemani putranya mengikuti lomba lari, tidak pernah melihat pertunjukan piano putrinya. Kematian putrinya menyadarkannya bahwa dia harus menebus kesalahannya dulu yang tidak pernah meluangkan waktu untuk bersama keluarganya. Adam menemui seorang pendeta untuk mencurahkan luka dalam hatinya karena kehilangan putrinya. Setelah berbincang dengan pendeta, Adam mulai tekun membaca kitab suci dan akhirnya membuat sebuah resolusi. Resolusi ini dibagikan kepada empat temannya.

Lima bapa ini kemudian memutuskan untuk melaksanakan “Resolusi” yang dibuat Adam, mereka berjanji akan melaksanakan resolusi itu di hadapan pendeta dan istri anak mereka. Bahwa mereka akan berusaha untuk menjadi bapa dan suami sesuai ajaran Alkitab. Seorang bapa yang mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai Kerajaan Allah, dan bukan hanya mengajarkan tetapi juga memberikan contoh. Lewat resolusi ini iman mereka pun diuji untuk menepati apa yang menjadi komitmen mereka kepada Tuhan.

Shane tidak bisa menjaga komitmennya. Ia mencuri narkoba yang merupakan barang bukti yang diambil dari para pengedar yang ditangkap oleh polisi. Adam yang mengetahui hal tersebut menjadi dilema. Dia merasa tidak enak hati untuk menangkap temannya sendiri. Akhirnya dengan berat hati Adam memberitahukan hal tersebut kepada polisi lain, dan Shane pun ditangkap.

Kini Adam meluangkan waktu bersama putranya, sering berolahraga bersama. Hal yang dulu tidak pernah dilakukan. David yang dahulunya tidak pernah menemui anaknya, hasil dari hubungan tanpa pernikahan dengan teman kuliahnya dulu, memutuskan untuk memperbaiki hubungan dengan mantan kekasihnya. Dia ingin menjadi ayah yang baik untuk putrinya. Javier karena kejujurannya dalam bekerja membuat bosnya memberikan dia promosi jabatan, dari pekerja biasa diangkat menjadi manager. Nathan, tokoh ayah yang baik dan tegas tetapi menyimpan luka akibat kurangnya perhatian orangtuanya terhadap dia di masa lalu. Dia menjadi sosok ayah yang baik, selalu meluangkan waktu untuk  anak-anaknya.

 

Peran Orang Tua dalam dalam Kehidupan Anak

Dewasa ini kita sering melihat banyak anak-anak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Hal ini terjadi karena anak kekurangan kasih sayang dari orangtuanya sehingga mencari kesenangan di luar rumah. Memang para orangtua sibuk bekerja untuk mencari nafkah untuk anak-anaknya namun itu bukan berarti tidak bisa meluangkan waktu bersama anaknya.

Anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Orangtua sebagai guru pertama yang mengajarkan hal-hal baik kepada anak-anaknya. Yang bukan saja cuma mampu mengajar namun melaksanakan ajaran tersebut. Orangtua harus menjadi contoh yang baik. Anak tidak hanya sekedar belajar dari apa yang diajarkan oleh orangtuanya tetapi juga dari tingkah laku orangtuanya setiap hari.

Film ini ingin mengatakan kepada kita bahwa sesibuk apa pun kita jangan pernah mengurangi waktu kebersamaan bersama keluarga. Orangtua harus menyediakan waktu untuk berdialog dengan anak. Karena dalam psikologi perkembangan anak, anak akan merasa diperhatikan dan disayang jika orangtua selalu menyediakan waktu untuk bersenda gurau dan meminta anak untuk bercerita tentang pengalamannya sehari-hari.

Jangan biarkan kesibukan membuat kita menjadi pribadi yang apatis. Selagi anggota keluarga kita masih utuh, sayangi mereka, luangkan waktu bersama. Jangan sampai kehilangan dulu baru menyesal. Tidak ada guna.

Dan dalam situasi apa pun jangan pernah berfikir Tuhan meninggalkanmu. Dia tidak pernah berpaling. Sama sekali tidak. Dia sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita pada waktunya.


________________________

Oleh Tim Redaksi

 

 

 


Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon