Minggu, 13 Februari 2022

MENERBITKAN POSTINGAN SEBELUM TIDUR || SANDRO SOGEMAKING

Gambar: Pixabay.com

 

MABUK

Maka ketahuilah, penyair cukup kesulitan mengenali puisinya. Barangkali juga sebaliknya. 

Seperti buta nada. Kata-kata tidak lagi punya irama. Berirama. Tapi dia datang kepadamu masih bersama-sama. Mirip kumpulan masa.

Karena hari ini, kita bisa menyenangkan dan menyakitkan sekaligus. Kata si bandar. Dia duduk di sebelah saya. Kebetulan saya orang pertama yang menerima segelas sopi dari tangannya.

Dan begitulah kata-kata ini datang kepadamu. Mirip kumpulan masa. Unjuk rasa?. Terserah sesuai apa adanya menurutmu. Ha,ha,ha.

2021

MEMBUAT PERTANYAAN

: Diri sendiri

Pintu kamar terbuka. Cermin meretakkan dirinya-berserak. Jendela yang kesulitan menutup. Selop kunci berkali-kali hilang. Angin yang entah, datang ke arah tubuh dan baju lengan panjang yang tiga hari belum pernah saya lepaskan. Saya sendiri yang menjuntai ke lantai. Matahari pergi dan gelap kembali. Denting jam berbicara dalam kepala. Jam enam sore. Dan tiba-tiba saya berkata-kata kepada sesuatu. Mungkin tuhan. Mungkin setan; tentang kekacauan lebih dulu ada, mengenal tiap orang lebih dekat dari yang diduga, apakah saya salah satu yang lahir dari kacau itu, seperti ada sepasang lengan yang belum mengenalkan dirinya dan menyusun saya dengan perihal-perihal berantakan di pikirannya?

Lenggang begitu lama, begitu dalam.

2021

MENERBITKAN POSTINGAN SEBELUM TIDUR

Saya letakkan suatu yang sebut saja itu gelisah, di sebuah blog. Di dalamnya ada kata-kata yang membilang akhir tapi belum selesai. Kata-kata ini pernah dihapus berulang. Membiarkan kursor jadi bentuk paling sibuk di depan mata saya. Misal dengkur yang panjang, mata yang kuat terbuka di dini hari, kopi yang tidak lagi ampuh, berita yang itu-itu saja, ponsel yang selalu satu inci lebih dekat ke arah saya, dan sesekali mendoakan agar mimpi indah adalah kenyataan di besok pagi.

Dan saya menghapus lagi semuanya. Setelah beberapa pertimbangan, setiap postingan sendiri memiliki kosakata asing yang tiap kali tidak menolong saya untuk tertidur dengan semestinya.

Maka saya biarkan layar putih semula ditambah kursor dengan keganjilan sendirinya. Sebuah kacau yang sedari dulu perlu disabda.

Dan entahlah. Saya mulai ketagihan menerbitkan postingan itu setiap hari.

2021

KIAMAT

Populasi jomblo berkembang pesat di seluruh dunia. Menghilangkan hari-hari kencan dan jadwal pernikahan. Kesepian akan jatuh seperti credo dan abadi di tiap-tiap kening. Kelak jika sudah digenapkan, kita adalah sejarah yang menciptakan halaman per halaman dari kitab suci.

Dan diprediksi tidak ada lagi masa depan.

2021

CUACA

Dia membiarkan dirinya dicebur ke dalam saya, ke dalam orang-orang lain, ke dalam segala benda yang sadar telah dimasuki.

Seperti takdir. Seperti ramalan ke arah akhir.

Dan untuk alasan pribadi, perkara ini cepat menguap dan memberat pada Kepala; ada rupa-rupa bahasa dan binasa.

Seperti peristiwa yang buru-buru jadi berita. Seperti paragraf yang tidak bisa semuanya dicantumkan nama-nama.

Banjir, hujan lebat, badai tropis, kemarau panjang, bintang jatuh, pesawat jatuh, pulang matahari, datang bulan. Bahkan terutama, susah sinyal.

Dan tuhan, apa kau juga ikut dicebur?

2021

BEBAS

Pertanyaannya: kapan?

Kadang- dikatakan yang lain dari suatu waktu-ada benarnya juga

Manusia jadi sakit karena semata tanda tanya.

2021

_______________________________________

Biodata

Sandro Sogemaking berasal dari Flores Timur dan kini sedang mengenyam pendidikan di Unwira Kupang.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon