Rabu, 17 Maret 2021

CERPEN_SAHABAT JADI CINTA

 
(Gambar: pixabay.com)


(Persahabatan diantara pria dan wanita menumbuhkan benih-benih cinta. Berawal dari canda lalu menjadi candu. Rasa memiliki mulai menunjukkan dirinya. Merayap dari balik topeng persahabatan).

Oleh. Yomianti Poling

 Malam yang dingin datang dengan angin yang sepoi-sepoi membuat hati terasa begitu sejuk. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Randy, "kamu dimana saya mau mengantarkan sedikit daging ayam untukmu karena baru saja di rumah ada pemberkatan pondasi rumah." Saya pun langsung balik menelponnya, kami berbincang-bincang dan bergurau cukup lama sampai akhirnya dia mengungkapkan perasaannya kepada saya. Seketika hati saya yang tadinya sejuk menjadi beku karena rasa tak percaya, rasa malu malu kucing, pokoknya semua perasaan itu bercambur aduk. Ah apa iya dia benar-benar menyukai saya. Selama ini kami kan sahabatan bahkan sudah seperti kakak dan ade, yah walaupun persahabatan kami baru jalan 4 bulan lebih. Hampir setiap hari kami sering berkumpul dan bergurau bersama teman-teman lainnya. Saya bingung harus jawab iya atau jawab tidak,kita sahabatan saja. Saya takut dia hanya bergurau, tapi saya coba terima dengan banyak sekali perjanjian yang saya berikan ke dia dan akhirnya dia menyetujui perjanjian itu. Setelah saya terima cintanya kami pun mengakhiri pembicaraan lewat telpon dan dia pun on the way (otw) untuk mengantarkan daging ayam.

Jujur setibanya dia di kos tubuh saya terasa kaku, tidak seperti biasanya yang kalo ketemu saling sapa dan bergurau. Matanya memandang saya dari atas kepala sampai ujung kaki. Dalam hati (ah mati saya kenapa tiba-tiba badan saya terasa kaku dan tak mampu bergerak, apakah begini rasanya pacaran dengan sahabat sendiri?). Oh iya saya lupa, saya punya sahabat yang sangat baik namanya Nadia, jadi kos itu miliknya, saya sering bermalam di kosnya Nadia. Kebetulan malam itu saya di kos Nadia jadi saya menyuruh Randy untuk Mengantarkan saja daging ayam ke kos. Randy pun langsung pulang ke rumah, sesampainya dia di rumah Kami pun lanjut berbincang-bincang lewat Whatsapp. Sampai akhirnya kami pun berpamitan dan saling mengucapkan selamat tidur.

Pagi yang cerah bersama kabut dan air embun membuat hati merasa gembira. Saya mengambil hp lalu membuka whatshaap dengan badan yang masih lemas dan ngantuk sambil terbaring lemas di kasur, eh ada pesan masuk dari randy, "selamat pagi sayang ku". Saya bingung harus balas apa? Apakah saya juga harus balas dengan kata sayang. Hari itu saya masih malu-malu untuk memanggilnya sayang dan saya pun memutuskan untuk balas pesan darinya tanpa ada kata sayang. Randy mengajak saya jalan-jalan ke pantai, saya menerima ajakannya. 

Sesampainya di pantai Kami pun saling mengambil foto, bergurau seperti layaknya sahabat namun ada yang sedikit yang berbeda karena perhatiannya yang lebih terhadap saya. Saya pikir dia laki-laki yang kasar dan angkuh ternyata tidak, dia laki-laki yang sangat penyayang, humoris, cepat akrab dengan siapa saja dan sangat menghargai perempuan. Dengan berjalannya waktu saya merasa nyaman berpacaran dengannya, begitupun dia. Dia benar-benar tulus mencintai saya dan selalu ada untuk saya, kemana pun saya pergi dia  yang selalu antar dan jemput, dia sangat mendukung segala aktifitas dan hobby saya.    
Kamipun melalui hari-hari berikutnya dengan status yang berbeda, "Berpacaran". Betapa beruntungnya saya memilikinya. Namun seperti kata pepatah, "Tak ada gading yang tak retak", "Tak ada Bisul yang tak bengkak", dan "Tak ada tuyul yang tak botak". Kisah cinta kamipun tak selalu berjalan mulus. Kami juga sempat dilanda masalah, namun kekuatan cinta selalu membuat kami bersama kembali. Saya menyayanginya, begitu juga dia. Saya berharap bukan orang ketiga atau masalah-masalah lainnyalah yang membuat kami berpisah. Namun Kami selalu menjadikan setiap masalah yang kami hadapi menjadi sebuah pelajaran yang terbaik untuk kami. Pelajaran untuk saling mengerti, memahami, dan menjaga.

__________________________________________

Penulis

Yomianti Poling
Mahasiswi Semester 4
 Fakultas/Prodi: Ekonomi/Akuntansi 
UNIPA




 

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon