Ilhamsadli.com,- Kita sama-sama tahu bahwa perkembangan teknologi sekarang sudah sebegitu pesatnya, bahkan bukan tidak mungkin suatu saat di masa depan kehidupan kita akan dipenuhi oleh teknologi. Memang ada sisi postif dan juga negatifnya dalam dunia teknologi, namun jika bisa dimanfaatkan dengan baik maka nantinya kesemuanya ini bisa memberikan imbas positif. Misalkan saja dengan meningkatkan produksi telur, penggunaan teknologi tepat guna, pemanfaatan energi terbarukan hingga beberapa teknologi.
Politeknik Negeri Jember yang dengan tagline SIP yaitu Smart Innovative dan Professional melalui penerapat teaching factory (TeFa). Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ayam lokal juga diproduksi di Polije, produksi ayam lokal ini tentunya menggunakan teknologi sehingga lebih memungkinkan untuk meningkatkan tingkat produksinya. Kemudian di dalam Polije sendiri juga memproduksi minuman (air mineral).
Pekan yang lalu, sekitar tanggal 13 Desember 2021 aku bersama beberapa teman blogger serta pegiat sosial media berkesempatan untuk melihat langsung Teaching Factory Politeknik Negeri Jember. Ya, memang tahun sebelumnya di 2020, Polije juga mengadakan acara yang sama, hanya mungkin kali ini konsepnya sedikit berbeda. Jika di tahun lalu lebih banyak mengulas tentang hasil pertanian, kini lebih pada teknologi tepat guna hingga teknologi terbarukan serta peternakan.
TeFa Close House and Hatchery (Produksi Ayam Potong dan Petelur)
Ayam adalah makanan yang paling mudah ditemui serta harganya juga terhitung bersahabat. Hampir semua warung lesehan serta restoran menyediakan menu dari makanan. Nah, karena potensi besar inilah yang kemudian menjadi latar belakang Polije membuka TeFa Close House and Hatchery atau produksi ayam lokal. Pengambilan keputusan ini tentunya sesuai dengan visi dan misi dari progarm studi yakni ingin mengembangkan ayam lokal unggul yang ada di Jember.
Ayam lokal yang dikembangkan di TeFa Close Houseand Hatchery Polije ini adalah menyilangkan antara ayam lokal unggul dengan ayam ras. Harapannya adalah muncul jenis baru sehingga bisa memproduksi ayam jenis lokal dengan beberapa keunggulan. Diantara keunggulannya adalah sebagai berikut
- Terkait dengan efisiensi dalam konsumsi pakan, sehingga biaya produksi murah dengan harga bersaing serta mudah diserap oleh masyarakat.
- Mempertahankan cita rasa, sesuai dengan ciri khas ayam lokal yang digunakan sebagai sumber pembibitan. Karena cita rasa ini tentunya tidak di miliki oleh ayam ras ataupun ayam broile.
Menurut keterangan petugas yang mendampingi kami ketika itu, yakni bapak Budi Prasetyo, S.Pt, MP menyampaikan bahwa perkawinan yang dilakukan sebenarnya adalah secara alami. Perkawinan ini tentunya tidak dilakukan sembarangan, karena memang ada perhitungannya. Misalnya saja perbandingan yang dilakukan adalah 1 pejantan akan berfungsi untuk membuahi sekitar 7 hingga 9 ekor betina.
Untuk kegiatan rutin seperti perawatan dan seterusnya sebenarnya sudah dibuatkan jadwal khusus, termasuk dalam pemberian pakan, minum hingga mengambil dan memilih telur hasil produksi persilangan antara ayam pejantan lokal dengan ayam ras. Untuk telur yang dihasilkan, tentunya berbeda dengan telur konsumsi. Karena telur yang dihasilkan dari perkawinan ini nantinya akan ditetaskan. Petugas yang berjaga nantinya akan mengumpulkan telur untuk dilakukan penetasan.
Setelah dilakukan pengumpulan, kemudian akan dilanjutkan dengan pemilihan telur hingga sampai ke tahap mana saja telur yang layak untuk ditetaskan. Bagian akhirnya adalah dilakukan umigasi yakni proses sterilisasi, jika sudah selesai akan masuk ke dalam inkubator untuk melakukan proses penetasan. Dalam jangka waktu sekitar kurang lebih 19 hari kemudian anakan ayam ini akan dikemas serta disortir kembali sesuai dengan bobot rata-rata dari anak ayam tadi.
Untuk inkubatornya sendiri bisa dikatakan bahwa setiap satu jam sekali bergerak untuk menyamakan suhu, karena memang adanya sensor suhu ruangan di peralatan tersebut. Telur yang masuk ruangan inkubator ini biasanya diatur 200-300 butir telur untuk dilakukan proses penetasan. 1 mesin inkubator untuk penetasan ini memiliki kapasitas atau kemampuan tampung hingga 5000 butir telur.
Selain itu dilakukan juga seleksi berdasarkan warna, ukuran, berat. Untuk Ayam lokal sendiri biasanya rata-rata berat badannyanya. Untuk pemilihan telurnya sendiri berdasarkan warna gelap akan terhitung bagus dan layak sesuai standar. Jika terlalu tipis kulitnya, daya tetasnya kurang
TeFa Minuman Kemasan Polije
Sebenaranya, sudah beberapa kali menemukan kemasa minuman berlabel Polije SIP ketika berkunjung ke Polije beberapa kali. Awalnya mengira bahwa semuanya diproduksi di luar Polije, tapi nyatanya diproduksi di dalam kawasan Polije. Sebenarnya ada 3 jenis pengemasan yang dilakukan, diantaranya adalah untuk kemasan gelas, kemasan botol dan kemasan untuk sari buah.
Tidak jauh dari posisi peralatan pengemasan produk ini, ada tandon air besar yang merupakan penyimpanan air yang akan dikemas nantinya. Proses penetralisiran airnya juga sudah menggunakan pasir mangan dan karbonatik. Setelah proses ini barulah ditambahkan dengan ozone dan oksigen. Apakah cukup sampai di situ? Ternyata masih ada proses filter lagi untuk menyaring hingga air kemasan berlabel Polije ini siap untuk dikemas.
Inovasi dan Teknologi Terapan Mobil dan Motor Listrik
Mendengar kata mobil listrik dan motor listrik, maka pastinya yang terpikirkan adalah polusi udara yang semakin berkurang serta suara bising yang perlahan menurun. Sebagai seorang anak teknik, tentunya sudah sering banget mendengar kalimat tentang "sumber daya alam semakin menipis sedangkan kebutuhan manusia untuk bahan bakar terus meningkat."
Kebayang gak sih kalau semua jalan sudah tidak ditemukan lagi asap hitam kendaraan karena semua kendaraan sudah berganti menjadi kendaraan tenaga listrik. Nah, Polije menawarkan solusi masa depan dengan membuat inovasi mobil dan motor bertenaga listrik. Ketika acara campus visit 2021 juga pada akhirnya kami berkesempatan untuk mencoba menggunakan mobil dan motor listrik ini.
Motor maupun mobil listrik Polije ini jika belum tahu adalah kendaraan dengan menggunakan motor BLDC dengan daya 3000 watt berjenis gokart dan disebut sebagai mobil listrik P3TV panel surya BLDC 2000 watt. Sistem kerjanya hampir sama dengan sistem panel surya pada umumnya, hanya bedanya mungkin ini adalah versi mini yang langsung diterapkan di mobil listrik. Untuk proses Charging sendiri bisa membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk bisa menghasilkan daya yang lumayan besar.
Inovasi dan Teknologi Terapan Panel Surya
Nah terakhir yang dikunjungi dalma campus visit 2021 ini adalah Solar Cell. Dimana sebenarnya adana banyak sebutan lainnya, diantaranya Solar Cell, Panel Surya, Panel Matahari dan atau PLTS (pembangkit listrik tenaga surya). For your information, tenaga surya yang ada di gedung teknik ini dibuat menjadi dua sistem yaitu ongrid dan offgird.
Ketika berkunjung ke Rooftop tempat panel surya ini berada, saya menjadi ingat mengenai materi kuliah tentang energi surya , prosesnya hingga pehitungan-perhitungannya. Pada instalasi Panel Surya ini terdapat 28 keping, di mana 1 kepingnya memiliki ukuran daya hingga 360 watt, dikalikan 28 panel. Sehingga total daya yang dibangkitkan panel surya ini sebesar 10.080 watt. Sedangkan rata-rata listrik di rumah kita, kan 900 sampai 1.000 watt.
Oh ya, diatas tadi disebutkan mengenai Ongird dan offgird. Ini beberapa perbedaan dari kedua sistem ini, kurang lebih seperti ini. Untuk Offgird ini, 10.000 watt yang dihasilkan nantinya hanya dipakai 4.000 watt saja dimana 4.000 watt ini masih disimpan terlebih dahulu ke dalam baterai. Tentunya nanti akan dilakukan inverter dari DC to AC sehingga bisa digunakan. Sedangkan untuk offgird ini, dipakai 6.000 watt dan tersambung langsung ke sistem PLN.
Nah, bagaimana sudah mauk melanjutkan studi di Polteknik Negeri Jember kan? Jika iya, maka ini ada sedikit informasi tentang Politeknik Negeri Jember yang mungkin saja nantinya info ini akan berfungsi.
Sekilas Tentang Politeknik Negeri Jember
Dengan melihat langsung proses pembibitan hingga proses panen dari semua TeFa ini, sebuah keyakin bahwa bahwa tidak salah jika “Politeknik Negeri Jember” meraih penghargaan sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi terbaik di Indonesia. Tentunya ini sejalan dengan visinya untuk meningkatkan pendidikan terapan yang inovatif dan berdaya saing, mengembangkan kerjasama tingkat nasional maupun internasional, meningkatkan penelitian terapan, pengabdian kepada masyarakat dan kewirausahaan untuk menghasilkan nilai tambah produksi inovasi, dan tentunya mewujudkan tata kelola Polije yang lebih baik dalam rangka reformasi birokrasi (Good Polije Govermance).
Jika di kilas balik, maka Politeknik Negeri Jember awal berdirinya dimulai adanya program pemerintah untuk mengembangkan pendidikan politeknik di Indonesia pada tahun 1988. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1990 bahwa politeknik merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional harus terpisah dan berdiri sendiri, maka setelah melalui tahapan-tahapan beberapa politeknik yang tergabung dengan universitas induknya memisahkan diri, demikian juga dengan Politeknik Negeri Jember mempersoleh kemandirian berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 234/O/1998 tanggal 21 September 1998.
Dan sekadar Informasi bahwa Politeknik Negeri Jember adalah Perguruan tinggi vokasi yang memiliki lebih dari 24 program studi baik jenjang Diploma III, Sarja Terapan dan Maguster Terapan serta sudah ada kampus 2 di Bodowoso serta kelas International bekerja sama dengan Management and Science Malaysia dan Changzhou Institute of Mechatronic Technology China.
Oh ya, untuk Teaching Factory sebenarnya tidak hanya 5 TeFa seperti yang tak sebutkan diatas, masih ada 17 TeFa lainnya diantaranya adalah TeFa Bakery and Coffee, TeFa Feedlot, TeFa Kuliner, TeFa Bunga Potong& Kebun Inovasi Polije, TeFa Pakan Ternak, Tefa Seed Center, TeFa Broiler Close House, TeFa Laboratorium Analisis, TeFa Minuman Kemasan, TeFa Canning, TeFa Jamur, TeFa Beras Sehat Polije, TeFa Multimedia, TeFa Produksi Software, TeFa Data Center, TeFa IoT & Embedded System, TeFa Alsintan, TeFa Rotografur dan TeFa Nutrution Care Center. Sebagian besar TeFa ini sudah memiliki Nilai Tahap Kesiapan Teknologi dan telah bekerja sama atau kemitraan dengan banyak industry, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) ternama di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar